Bill Richardson: "Kapan "sentimental" menjadi dendam yang me...
"Kapan "sentimental" menjadi dendam yang merendahkan? Saya sama sekali tidak setuju dengan gagasan bahwa karya musik, atau puisi, atau film yang melewati otak dan bertujuan langsung untuk jantung. . . harus secara otomatis ditumpuk dengan cemoohan. Saya pikir itu adalah gejala dari pemiskinan roh yang sedih dan berbahaya."
--- Bill RichardsonVersi Bahasa Inggris
When did "sentimental" become a pejorative barb? I do not at all share the notion that a piece of music, or a poem, or a film that bypasses the brain and aims straight for the heart . . . should automatically be heaped with scorn. I think it is symptomatic of a sad and dangerous impoverishment of spirit.
Anda mungkin juga menyukai:
Arik Roper
8 Kutipan dan Pepatah
Bill Kirchen
5 Kutipan dan Pepatah
John Furniss
1 Kutipan dan Pepatah
Jorge Garcia
13 Kutipan dan Pepatah
LaVar Arrington
2 Kutipan dan Pepatah
Lydia Millet
11 Kutipan dan Pepatah
Richard Taverner
2 Kutipan dan Pepatah
Tracy Austin
21 Kutipan dan Pepatah
Walid Shoebat
1 Kutipan dan Pepatah
Frederick Franck
47 Kutipan dan Pepatah
Dimitar Berbatov
5 Kutipan dan Pepatah
Henry Charles Carey
13 Kutipan dan Pepatah