Dean Koontz: "Pada saat-saat ketika dia terbunuh dalam kegelapan, dia...
"Pada saat-saat ketika dia terbunuh dalam kegelapan, dia kemudian perlu melihat wajah korbannya karena, di beberapa sudut hatinya yang gelap, dia setengah berharap menemukan wajahnya sendiri menatapnya, pucat pasi dan mata pucat. . "Jauh di lubuk hati," kata korban-mimpi itu, "Kamu tahu bahwa kamu sendiri sudah mati, terbakar di dalam. Kamu sadar bahwa kamu memiliki lebih banyak kesamaan dengan korbanmu setelah kamu membunuh mereka daripada sebelumnya."
--- Dean KoontzVersi Bahasa Inggris
On those occasions when he had killed in the dark, he later needed to see his victims' faces because, in some unlit corner of his heart, he half expected to find his own face looking up at him, ice-white and dead-eyed. "Deep down," the dream-victim had said, "You know that you're already dead yourself, burnt out inside. You realize that you have far more in common with your victims after you've killed them than before.
Anda mungkin juga menyukai:
Alvin Rosenfeld
1 Kutipan dan Pepatah
Joe Tripodi
2 Kutipan dan Pepatah
Katherine Harris
18 Kutipan dan Pepatah
Ladislav Sutnar
1 Kutipan dan Pepatah
Patrick Wallace
1 Kutipan dan Pepatah
Peter Boyle
6 Kutipan dan Pepatah
Sally Nicholls
5 Kutipan dan Pepatah
Sam DeCavalcante
1 Kutipan dan Pepatah
Tanya Biank
4 Kutipan dan Pepatah
Vladimir Bukovsky
8 Kutipan dan Pepatah
Christopher Lambert
12 Kutipan dan Pepatah
William Wallace
20 Kutipan dan Pepatah