E. M. Forster: "Dia mengulurkan tangannya saat dia bernyanyi, sedih, k...
"Dia mengulurkan tangannya saat dia bernyanyi, sedih, karena semua keindahan adalah sedih ... Puisi itu tidak melakukan 'kebaikan' kepada siapa pun, tapi itu adalah pengingat yang lewat, nafas dari bibir keindahan ilahi, burung bulbul antara dua dunia dari debu. Kurang eksplisit dari seruan kepada Krishna, itu menyuarakan kesepian kita namun, keterasingan kita, kebutuhan kita akan Teman yang tidak pernah datang namun tidak sepenuhnya dibantah."

Versi Bahasa Inggris
He stretched out his hands as he sang, sadly, because all beauty is sad…The poem had done no ‘good’ to anyone, but it was a passing reminder, a breath from the divine lips of beauty, a nightingale between two worlds of dust. Less explicit than the call to Krishna, it voiced our loneliness nevertheless, our isolation, our need for the Friend who never comes yet is not entirely disproved.
Anda mungkin juga menyukai:

Alpana Singh
2 Kutipan dan Pepatah

Brian Cashman
2 Kutipan dan Pepatah

Claudio Monteverdi
5 Kutipan dan Pepatah

David Wessel
19 Kutipan dan Pepatah

Kaitlin Olson
12 Kutipan dan Pepatah

Laura Mullen
40 Kutipan dan Pepatah

Melanie Lynskey
47 Kutipan dan Pepatah

SonReal
47 Kutipan dan Pepatah

Yorgos Lanthimos
5 Kutipan dan Pepatah

Joy Harjo
31 Kutipan dan Pepatah

Otto Rank
10 Kutipan dan Pepatah

Allen Shawn
2 Kutipan dan Pepatah