Ellen Goodman: "Tanpa menyadarinya, kita diserang oleh nada urgensi ya...
"Tanpa menyadarinya, kita diserang oleh nada urgensi yang tinggi sepanjang waktu. Kita akhirnya mondar-mandir dengan ritme kota apakah itu milik kita atau tidak. Pada waktunya, kita bahkan menjadi sulit mendengar ke seluruh dunia. Seperti seorang pemain biola yang terjebak di sebelah timpani, kita mungkin kehilangan kemampuan untuk mendengar instrumen kita sendiri."
--- Ellen GoodmanVersi Bahasa Inggris
Without even knowing it, we are assaulted by a high note of urgency all the time. We end up pacing ourselves to the city rhythm whether or not it's our own. In time we even grow hard of hearing to the rest of the world. Like a violinist stuck next to the timpani, we may lose the ability to hear our own instrument.
Anda mungkin juga menyukai:
Antony Burgmans
1 Kutipan dan Pepatah
Eva Green
105 Kutipan dan Pepatah
John K. Fairbank
1 Kutipan dan Pepatah
Morton Hunt
3 Kutipan dan Pepatah
Neville Bonner
2 Kutipan dan Pepatah
Reuben Heyday Margolin
1 Kutipan dan Pepatah
Tairrie B
4 Kutipan dan Pepatah
Thomas Yellowtail
18 Kutipan dan Pepatah
Wallace B. Smith
1 Kutipan dan Pepatah
Julio Iglesias
29 Kutipan dan Pepatah
Tony Burton
1 Kutipan dan Pepatah
Michael Fullan
5 Kutipan dan Pepatah