Ernst Junger: "Kontroversi (hukuman mati) melewati anarki. Baginya, me...
"Kontroversi (hukuman mati) melewati anarki. Baginya, menghubungkan kematian dan hukuman adalah tidak masuk akal. Dalam hal ini, ia lebih dekat kepada orang yang bersalah daripada kepada hakim, karena pelaku tingkat tinggi yang dihukum mati tidak siap untuk mengakui hukumannya sebagai pendamaian; sebaliknya, dia melihat kesalahannya dalam ketidakmampuannya sendiri. Dengan demikian, ia mengakui dirinya bukan sebagai orang yang bermoral tetapi sebagai orang yang tragis."

Versi Bahasa Inggris
The (capital punishment) controversy passes the anarch by. For him, the linking of death and punishment is absurd. In this respect, he is closer to the wrongdoer than to the judge, for the high-ranking culprit who is condemned to death is not prepared to acknowledge his sentence as atonement; rather, he sees his guilt in his own inadequacy. Thus, he recognizes himself not as a moral but as a tragic person.
Anda mungkin juga menyukai:

Abel Aganbegyan
2 Kutipan dan Pepatah

Greg Lynn
6 Kutipan dan Pepatah

Joseph E. B. Lumbard
1 Kutipan dan Pepatah

Kane Waselenchuk
10 Kutipan dan Pepatah

Lee Brice
3 Kutipan dan Pepatah

Mac Maharaj
1 Kutipan dan Pepatah

Marc Singer
5 Kutipan dan Pepatah

Noah Munck
3 Kutipan dan Pepatah

Rick Dickson
1 Kutipan dan Pepatah

Ronald Richter
1 Kutipan dan Pepatah

Bob Brown
40 Kutipan dan Pepatah

Adam Smith
204 Kutipan dan Pepatah