Howard Zinn: "Para cendekiawan, yang bangga berbicara dalam pikiran me...
"Para cendekiawan, yang bangga berbicara dalam pikiran mereka, sering terlibat dalam bentuk sensor diri yang disebut "realisme." Menjadi "realistis" dalam menghadapi suatu masalah berarti bekerja hanya di antara alternatif-alternatif yang dikedepankan oleh masyarakat yang paling kuat. Seolah-olah kita semua terbatas pada a, b, c, atau d dalam tes pilihan ganda, ketika kita tahu ada jawaban lain yang mungkin. Masyarakat Amerika, meskipun memiliki lebih banyak kebebasan berekspresi daripada sebagian besar masyarakat di dunia, dengan demikian menetapkan batas-batas di mana orang-orang terhormat tidak boleh berpikir atau berbicara."
--- Howard ZinnVersi Bahasa Inggris
Scholars, who pride themselves on speaking their minds, often engage in a form of self-censorship which is called "realism." To be "realistic" in dealing with a problem is to work only among the alternatives which the most powerful in society put forth. It is as if we are all confined to a, b, c, or d in the multiple choice test, when we know there is another possible answer. American society, although it has more freedom of expression than most societies in the world, thus sets limits beyond which respectable people are not supposed to think or speak.
Anda mungkin juga menyukai:
Ben Rattray
5 Kutipan dan Pepatah
Boris Vallejo
4 Kutipan dan Pepatah
Brendan Sullivan
2 Kutipan dan Pepatah
Lenora Mattingly Weber
3 Kutipan dan Pepatah
Ralph Steadman
41 Kutipan dan Pepatah
Richard S. Wheeler
3 Kutipan dan Pepatah
Robert F. Engle
25 Kutipan dan Pepatah
Steve Landesberg
1 Kutipan dan Pepatah
Tilden Edwards
3 Kutipan dan Pepatah
Tim McCarthy
18 Kutipan dan Pepatah
Ben Bova
14 Kutipan dan Pepatah
Mary Jane Ward
5 Kutipan dan Pepatah