J. Lynn: "Bibirnya melayang di atas bibirnya. "Tidak," geram...
"Bibirnya melayang di atas bibirnya. "Tidak," geramnya. Madison tidak yakin dengan siapa dia berbicara, tetapi kemudian mulutnya meremukkan miliknya, dan dunianya menjadi dirinya — sentuhan dan perasaan bibirnya menekan, memaksa miliknya untuk merespons. Itu bukan ciuman lembut atau eksplorasi yang manis. Itu marah dan mentah, hati dan membakar jiwa. Saat ini, dia tidak ingin lembut. Dia ingin keras dan cepat, dia dan dia, di lantai, bahkan karpet beruang, keduanya telanjang dan berkeringat."
--- J. LynnVersi Bahasa Inggris
His lips hovered over hers. “No,” he snarled. Madison wasn’t sure to whom he was talking, but then his mouth was crushing hers, and her world became him—the touch and feel of his lips pressing down, forcing hers to respond. It wasn’t a gentle kiss or a sweet exploration. It was angry and raw, breathtaking and soul burning. Right now, she didn’t want gentle. She wanted hard and fast, him and her, on the floor, even the bear rug, both of them naked and sweating.
Anda mungkin juga menyukai:
Alice Gardner
3 Kutipan dan Pepatah
Keauna McLaughlin
3 Kutipan dan Pepatah
Midge Costanza
1 Kutipan dan Pepatah
Nicholas Roerich
3 Kutipan dan Pepatah
Pawel Pawlikowski
12 Kutipan dan Pepatah
Ricky Van Veen
8 Kutipan dan Pepatah
Roger Ailes
79 Kutipan dan Pepatah
Anna Faris
39 Kutipan dan Pepatah
Bernard Hinault
10 Kutipan dan Pepatah
Jim Jefferies
37 Kutipan dan Pepatah
Ivan Turgenev
99 Kutipan dan Pepatah
Simon Bolivar
37 Kutipan dan Pepatah