James Levine: "Nasib adalah retret yang salah tempat. Banyak orang mer...
"Nasib adalah retret yang salah tempat. Banyak orang merasionalisasi peristiwa yang tidak dapat dijelaskan sebagai takdir dan mengangkat bahu ketika itu terjadi. Tapi bukan itu nasib. Dunia beroperasi sebagai serangkaian lingkaran yang tidak terlihat, karena mereka meluas ke udara atas. Takdir adalah tempat lingkaran-lingkaran ini terpotong ke bumi. Karena kita tidak dapat melihat mereka, tidak tahu isinya, dan tidak memiliki kepekaan tentang lebar mereka, mustahil untuk memprediksi kapan potongan ini akan mengiris realitas kita. Ketika ini terjadi, kami menyebutnya takdir. Nasib bukanlah peristiwa kebetulan tetapi sesuatu yang tidak bisa dihindari, kita hanya buta dengan sifat dan waktu."
--- James LevineVersi Bahasa Inggris
Fate is a misplaced retreat. Many people rationalize an unexplained event as fate and shrug their shoulders when it occurs. But that is not what fate is. The world operates as a series of circles that are invisible, for they extend to the upper air. Fate is where these circles cut to earth. Since we cannot see them, do not know their content, and have no sense of their width, it is impossible to predict when these cuts will slice into our reality. When this happens, we call it fate. Fate is not a chance event but one that is inevitable, we are simply blind to its nature and time.
Anda mungkin juga menyukai:
Auguste de Villiers de l'Isle-Adam
10 Kutipan dan Pepatah
Carl Schurz
14 Kutipan dan Pepatah
Carolyn Green
1 Kutipan dan Pepatah
Gwen Moore
9 Kutipan dan Pepatah
Jerome Wiesner
3 Kutipan dan Pepatah
Pierre Klossowski
2 Kutipan dan Pepatah
Robert Pollok
19 Kutipan dan Pepatah
Sue Gunter
1 Kutipan dan Pepatah
Thomas P. Campbell
10 Kutipan dan Pepatah
Tim Kang
8 Kutipan dan Pepatah
Grenville Kleiser
76 Kutipan dan Pepatah
Danny Trejo
24 Kutipan dan Pepatah