Janet Malcolm: "Semua analisis berakhir dengan buruk. Setiap 'peng...
"Semua analisis berakhir dengan buruk. Setiap 'penghentian' meninggalkan peserta dengan rasa abu di mulut mereka; masing-masing tidak masuk akal; masing-masing adalah kematian kecil, tidak ada gunanya. Psikoanalisis tidak bisa mentolerir akhir yang bahagia; itu membuang mereka dari cara sistem imunologi tubuh membuang organ yang ditransplantasikan."
--- Janet MalcolmVersi Bahasa Inggris
All analyses end badly. Each 'termination' leaves the participants with the taste of ashes in their mouths; each is absurd; each is a small, pointless death. Psychoanalysis cannot tolerate happy endings; it casts them off the way the body's immunological system casts off transplanted organs.
Anda mungkin juga menyukai:
Adrian Gostick
11 Kutipan dan Pepatah
Andrew Tridgell
1 Kutipan dan Pepatah
Ken Buck
18 Kutipan dan Pepatah
Lex Hixon
1 Kutipan dan Pepatah
Mary Pride
1 Kutipan dan Pepatah
Nancy Greene
5 Kutipan dan Pepatah
Norodom Sihamoni
3 Kutipan dan Pepatah
Ron Jaworski
17 Kutipan dan Pepatah
Tom Adair
1 Kutipan dan Pepatah
Trevor Rabin
18 Kutipan dan Pepatah
Karen Russell
77 Kutipan dan Pepatah
Ray Liotta
47 Kutipan dan Pepatah