Kata kata bijak "Jean Leloup" tentang "TERKADANG"
""Jangan percaya apa pun hanya karena kamu diberitahu begitu, karena orang lain mempercayainya, karena itu berasal dari Tradisi, atau karena kamu telah membayangkannya. Jangan percaya apa yang gurumu katakan hanya karena rasa hormat. Percayalah, ambil milikmu doktrin, dan berpegang teguh pada hal itu, yang, setelah diselidiki dengan serius, bagimu untuk meningkatkan kesejahteraan semua makhluk. ""
--- Jean Leloup
"Kadang-kadang kita harus mengalami kesulitan, putus cinta, dan luka narsis, yang menghancurkan citra menyanjung yang kita miliki tentang diri kita sendiri, untuk menemukan dua kebenaran: bahwa kita bukanlah yang kita kira; dan bahwa hilangnya kesenangan yang disayangi belum tentu berarti hilangnya kebahagiaan dan kesejahteraan sejati."
--- Jean Leloup
"Jika Anda seorang Buddhis, ilhami diri Anda dengan memikirkan bodhisattva. Jika Anda seorang Kristen, pikirkan tentang Kristus, yang datang bukan untuk dilayani oleh orang lain tetapi untuk melayani mereka dalam sukacita, dalam kedamaian, dan dalam kemurahan hati. Untuk hal-hal ini, ini bukan hanya kata-kata, tetapi tindakan, yang berjalan sepanjang jalan, sampai napas terakhir mereka. Bahkan kematian mereka adalah anugerah, dan kebangkitan lahir dari kematian semacam ini. (157)"
--- Jean Leloup
"Kita tidak perlu terpaku pada penderitaan kita sendiri, apa pun asalnya. Kami mempersembahkannya, dengan demikian berpartisipasi dalam kesejahteraan alam semesta. Ketika kita mengalami penyakit atau depresi bukan sebagai milik kita tetapi sebagai alam semesta, kita adalah satu dengan semua makhluk yang mengalami penderitaan jenis ini."
--- Jean Leloup
"Sekali lagi, kita diingatkan bahwa kebangkitan, atau pencerahan bukanlah milik agama Buddha, seperti halnya Kebenaran adalah milik agama Kristen. Baik Buddha maupun Kristus tidak secara eksklusif milik komunitas yang didirikan atas nama mereka. Mereka milik semua orang yang beritikad baik, semua yang memperhatikan rahasia yang hidup di kedalaman nafas dan kesadaran mereka."
--- Jean Leloup