Khalil Gibran: "Kasihan bangsa yang negarawannya adalah rubah, yang fi...
"Kasihan bangsa yang negarawannya adalah rubah, yang filsufnya adalah pemain sulap, dan yang seninya adalah seni menambal dan meniru. Kasihan bangsa yang menyambut penguasa baru dengan trompet, dan mengucapkan selamat tinggal dengan teriakan, hanya untuk menyambut penguasa lain dengan trompet lagi. Sayang sekali bangsa yang orang bijaknya bodoh selama bertahun-tahun dan orang kuatnya belum lahir. Kasihan bangsa terbagi menjadi fragmen, masing-masing fragmen menganggap dirinya bangsa."
--- Khalil GibranVersi Bahasa Inggris
Pity the nation whose statesman is a fox, whose philosopher is a juggler, and whose art is the art of patching and mimicking. Pity the nation that welcomes its new ruler with trumpetings, and farewells him with hootings, only to welcome another ruler with trumpetings again. Pity the nation whose sages are dumb with years and whose strong men are yet in the cradle. Pity the nation divided into fragments, each fragment deeming itself a nation.
Anda mungkin juga menyukai:
Cheryl James
23 Kutipan dan Pepatah
Millie Corretjer
1 Kutipan dan Pepatah
Pierre-Paul Grasse
6 Kutipan dan Pepatah
Rebecca Ruter Springer
1 Kutipan dan Pepatah
Salam Fayyad
1 Kutipan dan Pepatah
C. J. Dennis
2 Kutipan dan Pepatah
Gabrielle Daleman
4 Kutipan dan Pepatah
William Forsyth Sharpe
4 Kutipan dan Pepatah
Vince Staples
90 Kutipan dan Pepatah
John Eldon Smith
1 Kutipan dan Pepatah
Sue Naegle
5 Kutipan dan Pepatah
John Dowland
3 Kutipan dan Pepatah