Kiese Laymon: "Saya menyinggung Back to the Future dalam kisah 1985 un...
"Saya menyinggung Back to the Future dalam kisah 1985 untuk memberi tahu orang-orang bahwa itu adalah inspirasi dan karena itu benar-benar merupakan sedikit waktu paling populer dalam budaya pop yang kami miliki di pertengahan 80-an. Saya dapat berbicara tentang alat mereka untuk mempertimbangkan perubahan. Pertama, buku ini metafiktif dalam pengertian tradisional di mana saya menunjukkan dan mengatakan kepada pembaca bahwa tindakan menulis dan membaca adalah cara refleksif untuk mendorong batas-batas perjalanan waktu nyata dan harfiah. Penulis dan pembaca adalah penjelajah waktu. Pertanyaannya adalah apa yang kita lakukan dengan waktu itu ketika kita bepergian ketika kita meninggalkan buku, meninggalkan halaman."
--- Kiese LaymonVersi Bahasa Inggris
I allude to Back to the Future in the 1985 story to let folks know it was an inspiration and because it literally was the most time-travelly bit of pop culture we had in the mid 80's. I can talk about their tools for considering change. First, the book is metafictive in a traditional sense where I'm showing and telling the reader that the act of writing and reading is a reflexive way to push boundaries of real and literal time travel. Writers and readers are time travellers. The question is what we do with that time we traveled when we leave a book, leave a page.
Anda mungkin juga menyukai:
Brooke Medicine Eagle
3 Kutipan dan Pepatah
Country Joe McDonald
4 Kutipan dan Pepatah
Craig Shirley
4 Kutipan dan Pepatah
Dorothy Bernard
1 Kutipan dan Pepatah
Lowell Bergman
3 Kutipan dan Pepatah
Matthew Shipp
8 Kutipan dan Pepatah
Michael H. K. Irwin
1 Kutipan dan Pepatah
Moira Johnston
1 Kutipan dan Pepatah
William F. Longgood
4 Kutipan dan Pepatah
Goenawan Mohamad
4 Kutipan dan Pepatah
Mark Van Doren
26 Kutipan dan Pepatah
Inga Muscio
17 Kutipan dan Pepatah