Kim Hyesoon: "Sebagai anak yang sakit, saya selalu melihat keluar jend...
"Sebagai anak yang sakit, saya selalu melihat keluar jendela. Objek pengamatan saya adalah matahari, musim, angin, orang gila, dan kematian kakek saya. Selama periode pengamatan yang panjang, saya merasa sesuatu seperti puisi memenuhi tubuh saya. Mereka berada dalam kondisi dan kondisi yang membuat mereka sulit untuk diucapkan. Sebagai seorang mahasiswa, saya berusaha keras untuk menulisnya dalam bahasa Korea. Pada saat itulah saya meramalkan kematian saya dan kematian dunia. Saya pikir puisi saya dimulai pada waktu itu."
--- Kim HyesoonVersi Bahasa Inggris
As a sick kid, I always looked out the window. The objects of my observation were the sun, the seasons, the wind, crazy people, and my grandfather's death. During my long period of observation, I felt that something like poems were filling up my body. They were in some kind of state and condition that made them difficult to render into words. As a university student, I tried hard to write them in Korean. It was at that time that I foresaw my death and the world's death. I think my poems started at that time.
Anda mungkin juga menyukai:
Greg Henderson
1 Kutipan dan Pepatah
Juliette Binoche
102 Kutipan dan Pepatah
Mark Steel
7 Kutipan dan Pepatah
Patrick Kavanagh
16 Kutipan dan Pepatah
Richard Maxwell
3 Kutipan dan Pepatah
Robby Naish
2 Kutipan dan Pepatah
Robert K. Dellenbach
3 Kutipan dan Pepatah
Ronnie Montrose
15 Kutipan dan Pepatah
Saffron Aldridge
9 Kutipan dan Pepatah
Cynthia Daignault
11 Kutipan dan Pepatah
John Kenneth Galbraith
397 Kutipan dan Pepatah
J. M. Coetzee
125 Kutipan dan Pepatah