Kata Bijak Tema 'Perintah-perintah Allah': Inspiratif dan Bermakna - Halaman 2
"Injil Yesus Kristus menantang kita untuk berubah. “Bertobat” adalah pesannya yang paling sering, dan bertobat berarti melepaskan semua praktik kita - pribadi, keluarga, etnis, dan nasional - yang bertentangan dengan perintah-perintah Allah. Tujuan Injil adalah untuk mengubah makhluk umum menjadi warga negara selestial, dan itu membutuhkan perubahan."
--- Dallin H. Oaks
"Bapa Surgawi telah menjadikan kita masing-masing unik. Tidak ada dari kita yang memiliki pengalaman yang persis sama. Tidak ada dua keluarga yang sama. ... Namun Bapa Surgawi yang pengasih telah menetapkan jalan yang sama menuju kebahagiaan bagi semua anak-anak-Nya. Apa pun karakteristik pribadi kita atau apa pun yang akan menjadi pengalaman kita, hanya ada satu rencana kebahagiaan. Rencana itu adalah untuk mengikuti semua perintah Allah."
--- Henry B. Eyring
"Jika kita setia dalam menaati perintah-perintah Allah janji-janji-Nya akan dipenuhi sampai surat itu. . . . Masalahnya adalah, musuh jiwa manusia membutakan pikiran mereka. Dia melemparkan debu, sehingga bisa dikatakan, di mata mereka, dan mereka dibutakan oleh hal-hal dari dunia ini."
--- Heber J. Grant
"Anda tahu, ironis bagi saya bahwa orang Kristen ingin memelihara Sepuluh Perintah di sekolah-sekolah kita, karena Kekristenan telah membatalkan empat dari Sepuluh Perintah. Sebagai contoh, hari Sabat menurut Sepuluh Perintah adalah hari Sabtu, bukan hari Minggu. Dan alasannya adalah karena Tuhan beristirahat, bukan karena Yesus dibangkitkan."
--- Alan Dershowitz
"Orang Suci Zaman Akhir tidak taat karena mereka dipaksa untuk taat. Mereka patuh karena mereka mengetahui kebenaran rohani tertentu dan telah memutuskan, sebagai ungkapan hak pilihan mereka masing-masing, untuk mematuhi perintah-perintah Allah. . . . Kita tidak taat karena kita buta, kita taat karena kita bisa melihat"
--- Boyd K. Packer
"Kita harus membuat perbedaan antara anggota komunitas Yahudi yang dengan tulus berusaha mengikuti hukum, ketetapan dan perintah-perintah Allah dalam hubungan perjanjian mereka dengan-Nya, tetapi di antara mereka ada yang mengatakan bahwa mereka adalah orang Yahudi dan bukan. Dan inilah mengapa tulisan suci menyebut mereka sebagai Sinagog Setan karena pekerjaan mereka adalah pekerjaan jahat. Mereka melakukan persis apa yang seharusnya dilakukan Setan - yaitu menyebarkan kejahatan, bukan untuk menahan kejahatan bagi dirinya sendiri tetapi untuk menyebarkan kejahatan kepada orang lain dan membuat orang lain menyimpang dari hukum, ketetapan dan perintah-perintah Allah."
--- Louis Farrakhan