Leo Tolstoy: "Ivan Ilych melihat bahwa dia sekarat, dan dia terus-mene...
"Ivan Ilych melihat bahwa dia sekarat, dan dia terus-menerus putus asa. Dalam lubuk hatinya, dia tahu dia sedang sekarat, tetapi bukan saja dia tidak terbiasa dengan pemikiran itu, dia juga tidak dan tidak bisa menangkapnya. Silogisme yang ia pelajari dari Logika Kiesewetter: "Caius adalah seorang laki-laki, manusia adalah makhluk fana, oleh karena itu Caius adalah makhluk fana," selalu menurutnya benar seperti yang diterapkan pada Caius, tetapi tentu saja tidak sesuai dengan dirinya sendiri. Bahwa Caius - manusia dalam abstrak - adalah fana, benar-benar benar, tetapi dia bukan Caius, bukan manusia abstrak, tetapi makhluk yang sangat, sangat terpisah dari yang lainnya."
--- Leo TolstoyVersi Bahasa Inggris
Ivan Ilych saw that he was dying, and he was in continual despair. In the depth of his heart he knew he was dying, but not only was he not accustomed to the thought, he simply did not and could not grasp it. The syllogism he had learnt from Kiesewetter's Logic: "Caius is a man, men are mortal, therefore Caius is mortal," had always seemed to him correct as applied to Caius, but certainly not as applied to himself. That Caius - man in the abstract - was mortal, was perfectly correct, but he was not Caius, not an abstract man, but a creature quite, quite separate from all others.
Anda mungkin juga menyukai:
Albert J. Dunlap
3 Kutipan dan Pepatah
Andrew Norman Wilson
1 Kutipan dan Pepatah
Clayton James Cubitt
3 Kutipan dan Pepatah
Georges Seurat
7 Kutipan dan Pepatah
Gillian Shields
4 Kutipan dan Pepatah
Hephzibah Menuhin
4 Kutipan dan Pepatah
James Tiptree Jr.
19 Kutipan dan Pepatah
Simon Price
3 Kutipan dan Pepatah
William Cranch Bond
12 Kutipan dan Pepatah
Oliver Reed
33 Kutipan dan Pepatah
Urbain Dubois
1 Kutipan dan Pepatah
Fatema Mernissi
13 Kutipan dan Pepatah