Maggie Stiefvater: "Adam juga ada dalam mimpi itu; dia menelusuri pola...
"Adam juga ada dalam mimpi itu; dia menelusuri pola tinta yang kusut dengan jarinya. Dia berkata, "Scio quid hoc est." Ketika dia menelusurinya semakin jauh ke bawah pada kulit punggung Ronan yang telanjang, Ronan sendiri menghilang seluruhnya, dan tato itu semakin kecil. Itu adalah simpul Celtic seukuran wafer, dan kemudian Adam, yang telah menjadi Kavinsky, berkata, "Scio quid estis vos." Dia menaruh tato di mulutnya dan menelannya. Ronan bangun dengan kaget, malu dan gembira. Euforia hilang jauh sebelum rasa malu itu hilang. Dia tidak pernah tidur lagi."
--- Maggie StiefvaterVersi Bahasa Inggris
Adam was in the dream, too; he traced the tangled pattern of ink with his finger. He said, "Scio quid hoc est." As he traced it further and further down on the bare skin of Ronan's back, Ronan himself disappeared entirely, and the tattoo got smaller and smaller. It was a Celtic knot the size of a wafer, and then Adam, who had become Kavinsky, said "Scio quid estis vos." He put the tattoo in his mouth and swallowed it. Ronan woke with a start, ashamed and euphoric. The euphoria wore off long before the shame did. He was never sleeping again.
Anda mungkin juga menyukai:
Darren Star
5 Kutipan dan Pepatah
David Kirschner
19 Kutipan dan Pepatah
Dick Spring
4 Kutipan dan Pepatah
Elizabeth Missing Sewell
8 Kutipan dan Pepatah
George Earle Buckle
5 Kutipan dan Pepatah
Janos Arany
2 Kutipan dan Pepatah
Julian McMahon
13 Kutipan dan Pepatah
Nafisa Joseph
11 Kutipan dan Pepatah
Stephen Jeffreys
1 Kutipan dan Pepatah
John Shadegg
20 Kutipan dan Pepatah
Keith Morris
6 Kutipan dan Pepatah
Jeff Goldblum
57 Kutipan dan Pepatah