Malcolm X: "Rasa sakit tuannya adalah rasa sakitnya. Dan itu lebih men...
"Rasa sakit tuannya adalah rasa sakitnya. Dan itu lebih menyakitkan baginya karena tuannya sakit daripada sakit sendiri. Ketika rumah mulai terbakar, negro jenis itu akan berjuang lebih keras untuk mengeluarkan rumah tuannya daripada tuannya sendiri. Tapi kemudian kamu punya negro lain di lapangan. Rumah Negro adalah minoritas. Massa — para negro lapangan adalah massa. Mereka mayoritas. Ketika tuannya sakit, mereka berdoa agar dia mati. Jika rumahnya terbakar, mereka akan berdoa agar angin datang dan mengipasi angin sepoi-sepoi."
--- Malcolm XVersi Bahasa Inggris
His master’s pain was his pain. And it hurt him more for his master to be sick than for him to be sick himself. When the house started burning down, that type of Negro would fight harder to put the master’s house out than the master himself would. But then you had another Negro out in the field. The house Negro was in the minority. The masses—the field Negroes were the masses. They were in the majority. When the master got sick, they prayed that he’d die. If his house caught on fire, they'd pray for a wind to come along and fan the breeze.
Anda mungkin juga menyukai:
Daido Moriyama
10 Kutipan dan Pepatah
Leah Culver
1 Kutipan dan Pepatah
Lucien Price
1 Kutipan dan Pepatah
Mookie Wilson
5 Kutipan dan Pepatah
Sandra Bowden
1 Kutipan dan Pepatah
Stephen Merchant
7 Kutipan dan Pepatah
Tipu Aziz
1 Kutipan dan Pepatah
Moddi
10 Kutipan dan Pepatah
Clark Gregg
50 Kutipan dan Pepatah
David Belle
24 Kutipan dan Pepatah
Carlos Santana
83 Kutipan dan Pepatah
James Inhofe
21 Kutipan dan Pepatah