Marcel Proust: "Intelek kita bukanlah instrumen yang paling halus, pal...
"Intelek kita bukanlah instrumen yang paling halus, paling kuat, paling tepat, untuk mengungkapkan kebenaran. Adalah kehidupan yang, sedikit demi sedikit, contoh demi contoh, memungkinkan kita untuk melihat bahwa apa yang paling penting bagi hati kita, atau bagi pikiran kita, dipelajari bukan dengan bernalar tetapi melalui agen-agen lain. Maka intelek, mengamati superioritas mereka, melepaskan kendali atas mereka dengan alasan yang masuk akal dan setuju untuk menjadi kolaborator dan antek mereka."

Versi Bahasa Inggris
Our intellect is not the most subtle, the most powerful, the most appropriate, instrument for revealing the truth. It is life that, little by little, example by example, permits us to see that what is most important to our heart, or to our mind, is learned not by reasoning but through other agencies. Then it is that the intellect, observing their superiority, abdicates its control to them upon reasoned grounds and agrees to become their collaborator and lackey.
Anda mungkin juga menyukai:

Bernie Wayne
1 Kutipan dan Pepatah

Eva Cox
9 Kutipan dan Pepatah

Eve Branson
3 Kutipan dan Pepatah

Jean Hagen
1 Kutipan dan Pepatah

Kody Chamberlain
4 Kutipan dan Pepatah

Phil Babb
1 Kutipan dan Pepatah

Pope Clement VIII
4 Kutipan dan Pepatah

Sixto Rodriguez
6 Kutipan dan Pepatah

Charles Bradlaugh
30 Kutipan dan Pepatah

E. W. Howe
178 Kutipan dan Pepatah

Anwar Sadat
32 Kutipan dan Pepatah

Helmut Krone
2 Kutipan dan Pepatah