Melina Marchetta: "Ayahku membutuhkan waktu seratus tiga puluh dua men...
"Ayahku membutuhkan waktu seratus tiga puluh dua menit untuk mati. Saya menghitung. Itu terjadi di Jellicoe Road. Jalan tercantik yang pernah saya lihat, di mana pohon-pohon membuat kanopi berangin seperti terowongan ke Shangri-La. Kami pergi ke lautan, ratusan mil jauhnya, karena saya ingin melihat lautan dan ayah saya mengatakan bahwa sudah saatnya kami berempat melakukan perjalanan itu. Saya ingat bertanya, 'Apa perbedaan antara perjalanan dan perjalanan?' dan ayahku berkata, 'Narnie, cintaku, ketika kita sampai di sana, kamu akan mengerti,' dan itu adalah hal terakhir yang dia katakan."

Versi Bahasa Inggris
My father took one hundred and thirty-two minutes to die. I counted. It happened on the Jellicoe Road. The prettiest road I’d ever seen, where trees made breezy canopies like a tunnel to Shangri-La. We were going to the ocean, hundreds of miles away, because I wanted to see the ocean and my father said that it was about time the four of us made that journey. I remember asking, 'What’s the difference between a trip and a journey?' and my father said, 'Narnie, my love, when we get there, you’ll understand,' and that was the last thing he ever said.
Anda mungkin juga menyukai:

Eric Whitacre
7 Kutipan dan Pepatah

Gino Vannelli
8 Kutipan dan Pepatah

Judith Warner
5 Kutipan dan Pepatah

LouAnne Johnson
5 Kutipan dan Pepatah

Maud Welzen
5 Kutipan dan Pepatah

Stuart Campbell
1 Kutipan dan Pepatah

Thanhha Lai
3 Kutipan dan Pepatah

Tom Reed
3 Kutipan dan Pepatah

John of the Cross
83 Kutipan dan Pepatah

Linda McQuaig
10 Kutipan dan Pepatah

Georges Rouault
15 Kutipan dan Pepatah

Joseph Alexander Leighton
22 Kutipan dan Pepatah