Michel Foucault: "Dalam Renaisans, kegilaan hadir di mana-mana dan ber...
"Dalam Renaisans, kegilaan hadir di mana-mana dan berbaur dengan setiap pengalaman dengan gambar atau bahayanya. Selama periode klasik, kegilaan ditunjukkan, tetapi di sisi lain jeruji; jika ada, ia berada di kejauhan, di bawah mata alasan yang tidak lagi merasakan hubungan dengannya dan yang tidak akan berkompromi dengan kemiripan yang terlalu dekat. Kegilaan telah menjadi hal yang harus dilihat: bukan lagi monster di dalam diri sendiri, tetapi seekor binatang dengan mekanisme aneh, binatang yang sejak dulu telah ditekan manusia."
--- Michel FoucaultVersi Bahasa Inggris
In the Renaissance, madness was present everywhere and mingled with every experience by its images or its dangers. During the classical period, madness was shown, but on the other side of bars; if present, it was at a distance, under the eyes of a reason that no longer felt any relation to it and that would not compromise itself by too close a resemblance. Madness had become a thing to look at: no longer a monster inside oneself, but an animal with strange mechanisms, a bestiality from which man had long since been suppressed.
Anda mungkin juga menyukai:
Andreï Makine
4 Kutipan dan Pepatah
Ivan van Sertima
2 Kutipan dan Pepatah
Jasper Carrott
12 Kutipan dan Pepatah
Jessie Belle Rittenhouse
5 Kutipan dan Pepatah
Mack Sennett
4 Kutipan dan Pepatah
Mazo de la Roche
5 Kutipan dan Pepatah
Mitch Gaylord
4 Kutipan dan Pepatah
Sean Sasser
3 Kutipan dan Pepatah
Shayan Italia
5 Kutipan dan Pepatah
Franz Ernst Neumann
1 Kutipan dan Pepatah
Martial
162 Kutipan dan Pepatah
Marquis de Lafayette
15 Kutipan dan Pepatah