Nhat Hanh: "Baru-baru ini, seorang teman bertanya kepada saya, "B...
"Baru-baru ini, seorang teman bertanya kepada saya, "Bagaimana saya bisa memaksa diri saya untuk tersenyum ketika saya dipenuhi dengan kesedihan? Itu tidak wajar." Saya mengatakan kepadanya bahwa dia harus dapat tersenyum pada kesedihannya, karena kita lebih dari kesedihan kita. Manusia seperti televisi dengan jutaan saluran. Jika kita menghidupkan Sang Buddha, kita adalah Sang Buddha. Jika kita menghidupkan kesedihan maka kita adalah kesedihan. Jika kita menyalakan senyum, kita benar-benar tersenyum. Kami tidak bisa membiarkan hanya satu saluran mendominasi kami. Kita memiliki benih segala sesuatu di dalam kita, dan kita harus merebut situasi di tangan kita, untuk memulihkan kedaulatan kita sendiri."
--- Nhat HanhVersi Bahasa Inggris
Recently, one friend asked me, "How can I force myself to smile when I am filled with sorrow? It isn't natural." I told her she must be able to smile to her sorrow, because we are more than our sorrow. A human being is like a television set with millions of channels. If we turn the Buddha on, we are the Buddha. If we turn sorrow on then we are sorrow. If we turn a smile on, we really are the smile. We can not let just one channel dominate us. We have the seed of everything in us, and we have to seize the situation in our hand, to recover our own sovereignty.
Anda mungkin juga menyukai:
Anthony
10 Kutipan dan Pepatah
Daniel Mason
3 Kutipan dan Pepatah
Eileen Gray
4 Kutipan dan Pepatah
Henry Wotton
17 Kutipan dan Pepatah
Johnny Evers
5 Kutipan dan Pepatah
Sharon Wegscheider-Cruse
2 Kutipan dan Pepatah
Tanya Davis
6 Kutipan dan Pepatah
Walter Wright
1 Kutipan dan Pepatah
William Petersen
29 Kutipan dan Pepatah
John Sebastian
13 Kutipan dan Pepatah
Red Skelton
50 Kutipan dan Pepatah
Al-Jahiz
4 Kutipan dan Pepatah