Paul Auster: "Ketika sang ayah meninggal, ia menulis, sang putra menja...
"Ketika sang ayah meninggal, ia menulis, sang putra menjadi ayahnya sendiri dan putranya sendiri. Dia melihat putranya dan melihat dirinya di wajah bocah itu. Dia membayangkan apa yang dilihat anak itu ketika dia memandangnya dan mendapati dirinya menjadi ayahnya sendiri. Entah kenapa, dia tergerak oleh ini. Bukan hanya pemandangan anak laki-laki yang menggerakkannya, bahkan pikiran untuk berdiri di dalam ayahnya, tetapi apa yang dilihatnya dalam diri anak lelaki itu dari masa lalunya yang hilang. Adalah suatu nostalgia bagi kehidupannya sendiri sehingga ia mungkin merasakan, kenangan masa kecilnya sendiri sebagai putra bagi ayahnya."
--- Paul AusterVersi Bahasa Inggris
When the father dies, he writes, the son becomes his own father and his own son. He looks at is son and sees himself in the face of the boy. He imagines what the boy sees when he looks at him and finds himself becoming his own father. Inexplicably, he is moved by this. It is not just the sight of the boy that moves him, not even the thought of standing inside his father, but what he sees in the boy of his own vanished past. It is a nostalgia for his own life that he feels, perhaps, a memory of his own boyhood as a son to his father.
Anda mungkin juga menyukai:
Amy Shearn
3 Kutipan dan Pepatah
Angela Rockwood
3 Kutipan dan Pepatah
Ashley Roberts
1 Kutipan dan Pepatah
Clark Adams
1 Kutipan dan Pepatah
Jason Mantzoukas
3 Kutipan dan Pepatah
Lindsay Arnold
4 Kutipan dan Pepatah
Ato Boldon
6 Kutipan dan Pepatah
Asia Argento
12 Kutipan dan Pepatah
Pope Leo XIII
72 Kutipan dan Pepatah
Sufyan ibn `Uyaynah
2 Kutipan dan Pepatah
Karrine Steffans
50 Kutipan dan Pepatah
William Morris
84 Kutipan dan Pepatah