Ruth Behar: "Dalam antropologi, yang secara historis ada untuk 'me...
"Dalam antropologi, yang secara historis ada untuk 'memberikan suara' kepada orang lain, tidak ada tabu yang lebih besar daripada wahyu diri. Daya dorong disiplin kita, dengan akarnya dalam fantasi Barat tentang orang-orang barbar, lebih difokuskan pada realitas 'kultural' daripada realitas 'individual'. Ironisnya adalah bahwa antropologi selalu berakar pada 'aku' - dipahami sebagai memiliki psikologi dan sejarah yang kompleks - mengamati 'kita' yang, sampai saat ini, dipandang sebagai jamak, ahistoris, dan tidak terbagi."
--- Ruth BeharVersi Bahasa Inggris
In anthropology, which historically exists to 'give voice' to others, there is no greater taboo than self-revelation. The impetus of our discipline, with its roots in Western fantasies about barbaric others, has been to focus primarily on 'cultural' rather than 'individual' realities. The irony is that anthropology has always been rooted in an 'I' - understood as having a complex psychology and history - observing a 'we' that, until recently, was viewed as plural, ahistorical, and nonindividuated.
Anda mungkin juga menyukai:
Ammianus Marcellinus
9 Kutipan dan Pepatah
Bill Madlock
1 Kutipan dan Pepatah
Bruce McDonald
3 Kutipan dan Pepatah
Cary Fukunaga
58 Kutipan dan Pepatah
Clay Allison
3 Kutipan dan Pepatah
Farkas Bolyai
5 Kutipan dan Pepatah
Homi K. Bhabha
2 Kutipan dan Pepatah
Jim David
1 Kutipan dan Pepatah
Luke Hemmings
8 Kutipan dan Pepatah
Marquis de Custine
8 Kutipan dan Pepatah
W. W. Jacobs
1 Kutipan dan Pepatah
Vladimir Mayakovsky
26 Kutipan dan Pepatah