Sarah Dessen: "Maaf, "Aku mendengarnya berkata lagi. Kemudian, da...
"Maaf, "Aku mendengarnya berkata lagi. Kemudian, dari sudut mataku, aku melihat gerakan tiba-tiba kabur saat dia turun dari kursinya, meninggalkan beberapa tagihan untuk sarapan yang tidak akan dia makan, dan berjalan pergi. Dan ketika dia melakukannya, aku memikirkan lagi pagi-pagi di lorong di sekolah, jauh kembali di kelas sembilan. Semuanya dimulai dengan detail yang begitu tajam, setiap aspek diucapkan dan jelas. Jelas, ujungnya berbeda. Sulit untuk melihat, penuh dengan bentuk yang bisa menjadi satu atau lain hal, dengan semua hal yang dulunya Anda yakini tiba-tiba tidak familier, jika mereka bahkan dapat dikenali sama sekali."
--- Sarah DessenVersi Bahasa Inggris
I'm sorry," I heard him say again. Then, out of the corner of my eye, I saw a sudden blur of movement as he slid out of his seat, left some bills for the breakfast he wouldn't eat, and walked away. And as he did, I thought again of those mornings in the hallway at school, way back in ninth grade. Everything had started in such sharp detail, each aspect pronounced and clear. Obviously, endings were different. Harder to see, full of shapes that could be one thing or another, with all the things that you were once so sure of suddenly not familiar, if they were even recognizable at all.
Anda mungkin juga menyukai:
Adin Ballou
2 Kutipan dan Pepatah
Andrew Bynum
3 Kutipan dan Pepatah
Cassie Scerbo
3 Kutipan dan Pepatah
Daria Halprin
4 Kutipan dan Pepatah
Ebbe Skovdahl
1 Kutipan dan Pepatah
Jack Granatstein
3 Kutipan dan Pepatah
John Waite
4 Kutipan dan Pepatah
Kenneth Ring
1 Kutipan dan Pepatah
Mike Nichols
26 Kutipan dan Pepatah
Noah Kerner
6 Kutipan dan Pepatah
Richard Halliburton
6 Kutipan dan Pepatah
Sheherazade Goldsmith
12 Kutipan dan Pepatah