Sri Nisargadatta Maharaj: "Hidup hanya layak untuk nama itu ketika itu...
"Hidup hanya layak untuk nama itu ketika itu mencerminkan Realitas dalam tindakan. Tidak ada universitas yang akan mengajarkan Anda cara hidup sehingga ketika waktu kematian tiba, Anda dapat mengatakan: Saya hidup dengan baik, saya tidak perlu hidup lagi. Sebagian besar dari kita mati berharap kita bisa hidup lagi. Begitu banyak kesalahan yang dilakukan, begitu banyak yang dibatalkan. Sebagian besar orang menanam, tetapi tidak hidup. Mereka hanya mengumpulkan pengalaman dan memperkaya ingatan mereka. Tetapi pengalaman adalah pengingkaran terhadap Realitas, yang bukan sensorik atau konseptual, bukan tubuh, atau pikiran, meskipun itu termasuk dan melampaui keduanya."
--- Sri Nisargadatta MaharajVersi Bahasa Inggris
Life is worthy of the name only when it reflects Reality in action. No university will teach you how to live so that when the time of dying comes, you can say: I lived well I do not need to live again. Most of us die wishing we could live again. So many mistakes committed, so much left undone. Most of the people vegetate, but do not live. They merely gather experience and enrich their memory. But experience is the denial of Reality, which is neither sensory nor conceptual, neither of the body, nor of the mind, though it includes and transcends both.
Anda mungkin juga menyukai:
Elizabeth Cotten
2 Kutipan dan Pepatah
James Small
3 Kutipan dan Pepatah
Lizette Woodworth Reese
9 Kutipan dan Pepatah
Mark Vernon
3 Kutipan dan Pepatah
Mervyn Peake
44 Kutipan dan Pepatah
Ray Manzarek
24 Kutipan dan Pepatah
Riffat Hassan
1 Kutipan dan Pepatah
Ronald Hutton
3 Kutipan dan Pepatah
Tami Hoag
13 Kutipan dan Pepatah
Joe King
5 Kutipan dan Pepatah
Tom Vanderbilt
9 Kutipan dan Pepatah
Catherine Ponder
48 Kutipan dan Pepatah