Teju Cole: "Dalam arti tertentu, Open City adalah sejenis Wunderkammer...
"Dalam arti tertentu, Open City adalah sejenis Wunderkammer, salah satu kamar kecil yang dirangkai dengan bric-a-brac oleh para sarjana Renaissance. Saya tidak bermaksud itu sebagai istilah pujian: lemari penasaran ini berisi berbagai jenis objek - peta, tengkorak (sebagai memento mori), karya seni, boneka binatang, sampel sejarah alam, dan buku - dan Open City sebenarnya mengandung banyak dari jenis objek yang sama. Jadi, saya tidak berpikir itu sesederhana inklusifitas sastra."
--- Teju ColeVersi Bahasa Inggris
In a sense, Open City is a kind of Wunderkammer, one of those little rooms assembled with bric-a-brac by Renaissance scholars. I don't mean it as a term of praise: these cabinets of curiousities contained specific sorts of objects - maps, skulls (as memento mori), works of art, stuffed animals, natural history samples, and books - and Open City actually contains many of the same sort of objects. So, I don't think it's as simple as literary inclusiveness.
Anda mungkin juga menyukai:
Anthony A. Williams
2 Kutipan dan Pepatah
Cecil Rhodes
20 Kutipan dan Pepatah
Edward Thomson
14 Kutipan dan Pepatah
Henry Hudson
3 Kutipan dan Pepatah
Isabeli Fontana
1 Kutipan dan Pepatah
Kim Boykin
1 Kutipan dan Pepatah
Robert Emmet
8 Kutipan dan Pepatah
Stanley Hauerwas
45 Kutipan dan Pepatah
Steve Scully
1 Kutipan dan Pepatah
William Sadler
7 Kutipan dan Pepatah
Fred Dinenage
1 Kutipan dan Pepatah
James J. Hill
7 Kutipan dan Pepatah