Arthur Schopenhauer: "Betapa remeh dan terbatasnya intelek manusia nor...
"Betapa remeh dan terbatasnya intelek manusia normal, dan betapa sedikitnya kejernihan yang ada dalam kesadaran manusia, dapat dinilai dari kenyataan bahwa, meskipun singkatnya singkat kehidupan manusia, ketidakpastian akan keberadaan kita dan banyaknya teka-teki yang menekan kita dari semua sisi, semua orang tidak berfilsafat terus-menerus dan tanpa henti, tetapi hanya pengecualian yang paling langka yang melakukannya."
--- Arthur SchopenhauerVersi Bahasa Inggris
How very paltry and limited the normal human intellect is, and how little lucidity there is in the human consciousness, may be judged from the fact that, despite the ephemeral brevity of human life, the uncertainty of our existence and the countless enigmas which press upon us from all sides, everyone does not continually and ceaselessly philosophize, but that only the rarest of exceptions do.
Anda mungkin juga menyukai:
Edmund Ruffin
1 Kutipan dan Pepatah
Georg Kieninger
1 Kutipan dan Pepatah
James J. Martin
1 Kutipan dan Pepatah
Jeremy Larner
3 Kutipan dan Pepatah
Kevin Leman
23 Kutipan dan Pepatah
Louis Silverstein
1 Kutipan dan Pepatah
Manu Joseph
12 Kutipan dan Pepatah
Nico Mirallegro
1 Kutipan dan Pepatah
Sarah-Patton Boyle
15 Kutipan dan Pepatah
Sherrod Brown
26 Kutipan dan Pepatah
William E. Kennard
3 Kutipan dan Pepatah
Jonathan King
13 Kutipan dan Pepatah