Dean Koontz: "Bahasa tidak bisa menggambarkan realitas. Sastra tidak m...
"Bahasa tidak bisa menggambarkan realitas. Sastra tidak memiliki referensi yang stabil, tidak memiliki makna yang nyata. Interpretasi setiap pembaca sama-sama valid, lebih penting daripada niat penulis. Sebenarnya, tidak ada yang berarti dalam hidup ini. Realitas itu subyektif. Nilai dan kebenaran bersifat subyektif. Hidup itu sendiri adalah semacam ilusi. Blah, blah, blah, mari kita minum scotch lainnya."

Versi Bahasa Inggris
Language can't describe reality. Literature has no stable reference, no real meaning. Each reader's interpretation is equally valid, more important than the author's intention. In fact, nothing in life has meaning. Reality is subjective. Values and truths are subjective. Life itself is a kind of illusion. Blah, blah, blah, let's have another scotch.
Anda mungkin juga menyukai:

Alvin Rosenfeld
1 Kutipan dan Pepatah

Joe Tripodi
2 Kutipan dan Pepatah

Katherine Harris
18 Kutipan dan Pepatah

Ladislav Sutnar
1 Kutipan dan Pepatah

Patrick Wallace
1 Kutipan dan Pepatah

Peter Boyle
6 Kutipan dan Pepatah

Sally Nicholls
5 Kutipan dan Pepatah

Sam DeCavalcante
1 Kutipan dan Pepatah

Tanya Biank
4 Kutipan dan Pepatah

Vladimir Bukovsky
8 Kutipan dan Pepatah

Christopher Lambert
12 Kutipan dan Pepatah

William Wallace
20 Kutipan dan Pepatah