Franz Kafka: "Dia memikirkan kembali keluarganya dengan emosi dan cint...
"Dia memikirkan kembali keluarganya dengan emosi dan cinta yang mendalam. Keyakinannya bahwa ia harus menghilang adalah, jika mungkin, bahkan lebih kuat daripada kakaknya. Dia tetap dalam keadaan refleksi kosong dan damai ini sampai jam menara menyala pukul tiga pagi. Dia masih melihat bahwa di luar jendela semuanya mulai tumbuh cahaya. Kemudian, tanpa persetujuannya, kepalanya menunduk ke lantai, dan dari lubang hidungnya mengalir napas terakhirnya yang lemah."

Versi Bahasa Inggris
He thought back on his family with deep emotion and love. His conviction that he would have to disappear was, if possible, even firmer than his sister's. He remained in this state of empty and peaceful reflection until the tower clock struck three in the morning. He still saw that outside the window everything was beginning to grow light. Then, without his consent, his head sank down to the floor, and from his nostrils streamed his last weak breath.
Anda mungkin juga menyukai:

Aaron Korsh
13 Kutipan dan Pepatah

Angus Loughran
3 Kutipan dan Pepatah

Gayl Jones
8 Kutipan dan Pepatah

Irene Hunt
8 Kutipan dan Pepatah

Kelly Braffet
3 Kutipan dan Pepatah

Luke Scott
21 Kutipan dan Pepatah

Robert Henri
171 Kutipan dan Pepatah

Vinnie Jones
39 Kutipan dan Pepatah

Kris Humphries
7 Kutipan dan Pepatah

Tom Ford
250 Kutipan dan Pepatah

Ousmane Sembene
10 Kutipan dan Pepatah