Kata kata bijak "Gautama Buddha" tentang "SALJU"
"Kebingungan mengkondisikan aktivitas, yang mengkondisikan kesadaran, yang mengkondisikan kepribadian, yang mengkondisikan pengalaman indrawi, yang mengkondisikan dampak, yang mengkondisikan suasana hati, yang mengkondisikan keinginan, yang mengkondisikan kemelekatan, mengkondisikan kondisi mana, mengkondisikan kelahiran, yang mengkondisikan penuaan dan kematian."
--- Gautama Buddha
"Kebingungan mengkondisikan aktivitas, yang mengkondisikan kesadaran, yang mengkondisikan kepribadian, yang mengkondisikan pengalaman indrawi, yang mengkondisikan dampak, yang mengkondisikan suasana hati, yang mengkondisikan keinginan, yang mengkondisikan kemelekatan, mengkondisikan kondisi mana, mengkondisikan kelahiran, yang mengkondisikan penuaan dan kematian."
--- Gautama Buddha
"Sang Penggoda menguasai pria pemalas dan malas yang tinggal di sisi yang menarik dari hal-hal, tidak terkendali dalam indranya, dan tidak terkendali dalam makanannya, seperti angin mengatasi pohon busuk. Tetapi Sang Pencoba tidak dapat menguasai seseorang yang berdiam di sisi yang tidak menyenangkan, mengendalikan diri dalam indranya, moderat dalam makan, teguh dan penuh iman, seperti angin tidak dapat menggerakkan tebing gunung."
--- Gautama Buddha
"Sang Penggoda menguasai pria pemalas dan malas yang tinggal di sisi yang menarik dari hal-hal, tidak terkendali dalam indranya, dan tidak terkendali dalam makanannya, seperti angin mengatasi pohon busuk. Tetapi Sang Pencoba tidak dapat menguasai seseorang yang berdiam di sisi yang tidak menyenangkan, mengendalikan diri dalam indranya, moderat dalam makan, teguh dan penuh iman, seperti angin tidak dapat menggerakkan tebing gunung."
--- Gautama Buddha
"Tidak ada awan berkumpul di langit dan aliran yang tercemar menjadi jelas, sementara musik surgawi berdering di udara dan para malaikat bersukacita dengan sukacita. Tanpa kesenangan yang mementingkan diri atau sebagian, tetapi demi hukum mereka bersukacita, karena penciptaan yang diliputi oleh samudera kesakitan kini harus dibebaskan."
--- Gautama Buddha
"Tidak ada awan berkumpul di langit dan aliran yang tercemar menjadi jelas, sementara musik surgawi berdering di udara dan para malaikat bersukacita dengan sukacita. Tanpa kesenangan yang mementingkan diri atau sebagian, tetapi demi hukum mereka bersukacita, karena penciptaan yang diliputi oleh samudera kesakitan kini harus dibebaskan."
--- Gautama Buddha
"Hiduplah dalam Sukacita, Dalam cinta, Bahkan di antara mereka yang membenci. Hiduplah dalam sukacita, Dalam kesehatan, Bahkan di antara yang menderita. Hiduplah dalam sukacita, Dalam damai, Bahkan di antara yang bermasalah. Lihatlah ke dalam. Diam. Bebas dari rasa takut dan kemelekatan, Ketahuilah kegembiraan yang indah dari hidup di jalan."
--- Gautama Buddha
"Hiduplah dalam Sukacita, Dalam cinta, Bahkan di antara mereka yang membenci. Hiduplah dalam sukacita, Dalam kesehatan, Bahkan di antara yang menderita. Hiduplah dalam sukacita, Dalam damai, Bahkan di antara yang bermasalah. Lihatlah ke dalam. Diam. Bebas dari rasa takut dan kemelekatan, Ketahuilah kegembiraan yang indah dari hidup di jalan."
--- Gautama Buddha
"Musuh terburuk Anda tidak dapat membahayakan Anda sebanyak pikiran Anda yang tidak dijaga. Kembangkan pikiran keseimbangan. Anda akan selalu mendapatkan pujian dan kesalahan, tetapi jangan biarkan hal itu memengaruhi ketenangan pikiran: ikuti ketenangan, tidak adanya kesombongan."
--- Gautama Buddha
"Musuh terburuk Anda tidak dapat membahayakan Anda sebanyak pikiran Anda yang tidak dijaga. Kembangkan pikiran keseimbangan. Anda akan selalu mendapatkan pujian dan kesalahan, tetapi jangan biarkan hal itu memengaruhi ketenangan pikiran: ikuti ketenangan, tidak adanya kesombongan."
--- Gautama Buddha
"Mengenai dunia yang sekilas ini seperti ini: Seperti bintang-bintang yang memudar dan lenyap pada waktu fajar, seperti gelembung-gelembung pada aliran yang bergerak cepat, seperti tetesan embun pagi menguap pada bilah rumput, seperti lilin yang berkelap-kelip dalam angin yang kuat ... gema, fatamorgana, dan hantu-hantu , halusinasi, dan seperti mimpi."
--- Gautama Buddha
"Mengenai dunia yang sekilas ini seperti ini: Seperti bintang-bintang yang memudar dan lenyap pada waktu fajar, seperti gelembung-gelembung pada aliran yang bergerak cepat, seperti tetesan embun pagi menguap pada bilah rumput, seperti lilin yang berkelap-kelip dalam angin yang kuat ... gema, fatamorgana, dan hantu-hantu , halusinasi, dan seperti mimpi."
--- Gautama Buddha
"Pada akhirnya itu tidak lain adalah cinta kasih yang dengannya wanita merawat anaknya yang membuat perbedaan. Kekhawatirannya terkonsentrasi pada satu hal seperti praktik konsentrasi Buddhis. Dia tidak memikirkan apa pun kecuali anaknya, yang mirip dengan welas asih Buddha. Itu pasti sebabnya, meskipun dia tidak menciptakan alasan lain untuk mewujudkannya, dia terlahir kembali di surga Brahma."
--- Gautama Buddha
"Pada akhirnya itu tidak lain adalah cinta kasih yang dengannya wanita merawat anaknya yang membuat perbedaan. Kekhawatirannya terkonsentrasi pada satu hal seperti praktik konsentrasi Buddhis. Dia tidak memikirkan apa pun kecuali anaknya, yang mirip dengan welas asih Buddha. Itu pasti sebabnya, meskipun dia tidak menciptakan alasan lain untuk mewujudkannya, dia terlahir kembali di surga Brahma."
--- Gautama Buddha