Grace Slick: "'Komedi feminis,' praktisnya sebuah oxymoron, me...
"'Komedi feminis,' praktisnya sebuah oxymoron, mengalami beberapa tahun yang baik setelah Perang Dunia II. Kumpulkan hingga otonomi perempuan yang dipaksakan yang terjadi selama masa perang, ketika Rosie the Riveter pergi bekerja di pabrik-pabrik, membangun mesin perang Sekutu sambil mengambil alih keuangan, rumah, dan anak-anak."
--- Grace SlickVersi Bahasa Inggris
'Feminist comedy,' practically an oxymoron, had a couple of good years after WWII. Chalk it up to the forced female autonomy that occurred during wartime, when Rosie the Riveter went to work in the factories, constructing the Allies' war machines while taking charge of the finances, the home, and the children.
Anda mungkin juga menyukai:
Bruce Fein
3 Kutipan dan Pepatah
Chester Nez
1 Kutipan dan Pepatah
Dennis DeYoung
2 Kutipan dan Pepatah
Hank Sauer
2 Kutipan dan Pepatah
James Hogg
11 Kutipan dan Pepatah
James T. Rapier
2 Kutipan dan Pepatah
Judah ben Saul ibn Tibbon
3 Kutipan dan Pepatah
Malachi Ritscher
3 Kutipan dan Pepatah
Michael Thomas Ford
31 Kutipan dan Pepatah
Oliver Wolcott
2 Kutipan dan Pepatah
Chauncey Depew
24 Kutipan dan Pepatah
Paul Tudor Jones
39 Kutipan dan Pepatah