Hamza Yusuf: "Kita hidup di zaman Nuh (as) dalam arti bahwa banjir pen...
"Kita hidup di zaman Nuh (as) dalam arti bahwa banjir pengalih perhatian menyapa kita. Ini adalah tenggelam yang lambat dan halus. Bagi mereka yang memperhatikannya, mereka melakukan pengingatan akan Allah. Ritual ibadah dan pengabdian kepada zikir Allah (dzikir) adalah papan bahtera. Ketika Nuh (as) mulai membangun bahtera, umatnya mengejeknya dan menganggapnya bodoh. Tapi dia terus membangun. Dia tahu apa yang akan terjadi. Dan kita juga tahu."

Versi Bahasa Inggris
We live in the age of Noah (a.s.) in the sense that a flood of distraction accosts us. It is a slow and subtle drowning. For those who notice it, they engage in the remembrance of God. The rites of worship and devotion to God's remembrance (dhikr) are planks of the ark. When Noah (a.s.) started to build his ark, his people mocked him and considered him a fool. But he kept building. He knew what was coming. And we know too.
Anda mungkin juga menyukai:

Barbara Hutton
3 Kutipan dan Pepatah

Dith Pran
5 Kutipan dan Pepatah

Edward Brooke
15 Kutipan dan Pepatah

Gordon Pask
1 Kutipan dan Pepatah

Hans Kmoch
5 Kutipan dan Pepatah

Jack Balkin
4 Kutipan dan Pepatah

Michael Flanders
9 Kutipan dan Pepatah

Milton Meltzer
1 Kutipan dan Pepatah

Will Shields
3 Kutipan dan Pepatah

Cliff Curtis
5 Kutipan dan Pepatah

Gary Chapman
110 Kutipan dan Pepatah

Chuck Smith
29 Kutipan dan Pepatah