Judith Butler: "Kita lebih sering diminta, misalnya, untuk menganggap...
"Kita lebih sering diminta, misalnya, untuk menganggap Israel dan Palestina sebagai konflik semacam ini, pembingkaian yang membuat masing-masing dari mereka setara, dan secara tersirat menganalogikan situasi politik dengan pertarungan pertama, pertandingan sepak bola, atau pertengkaran rumah tangga. Jadi, jika, maka, hanya dua posisi politik yang dapat dipahami adalah "pro-Palestina" atau "pro-Israel," anggapannya adalah bahwa posisi seseorang ditentukan oleh sentimen yang ingin satu pihak menang atas yang lain."
--- Judith ButlerVersi Bahasa Inggris
We are more often than not asked, for instance, to regard Israel and Palestine as in a conflict of this kind, a framing that sets each of them on equal footing, and implicitly analogies the political situation to a fist fight, a soccer match, or a domestic quarrel. So if, then, the only two intelligible political positions are "pro-Palestinian" or "pro-Israeli," the presumption is that one's position is determined by a sentiment that wants one side to win over the other.
Anda mungkin juga menyukai:
Colin Tipping
3 Kutipan dan Pepatah
Ferdinand Christian Baur
6 Kutipan dan Pepatah
Gloria Jones
6 Kutipan dan Pepatah
Heather Boushey
6 Kutipan dan Pepatah
Henry Cuellar
7 Kutipan dan Pepatah
Radmilla Cody
2 Kutipan dan Pepatah
Reggie Miller
6 Kutipan dan Pepatah
Robert Y. Hayne
1 Kutipan dan Pepatah
Timothy Bottoms
5 Kutipan dan Pepatah
David Ormsby-Gore, 5th Baron Harlech
3 Kutipan dan Pepatah
Goh Chok Tong
8 Kutipan dan Pepatah
Manuel Neuer
9 Kutipan dan Pepatah