Kata Bijak Tema 'Ciuman Pertama': Inspiratif dan Bermakna - Halaman 4
"Pada ciuman pertama aku merasakan sesuatu yang meleleh di dalam diriku yang menyakitkan dengan cara yang indah. Semua kerinduan saya, semua impian saya dan kesedihan yang manis, semua rahasia yang tertidur jauh di dalam diri saya terbangun, semuanya berubah dan terpesona, dan semuanya masuk akal."
--- Hermann Hesse
"Ciuman pertama yang sebenarnya adalah ciuman yang memberi tahu Anda bagaimana rasanya menjadi orang dewasa dan tidak membiarkan Anda menjadi anak kecil lagi. Ciuman pertama adalah yang Anda menderita akibatnya. Seolah-olah saya telah bermain roulette Rusia dan akhirnya memiliki silinder dengan peluru di dalamnya."
--- Heather O'Neill
"Ciuman pertama secara ideal menandakan kegembiraan, pertukaran hati, dan pernikahan yang akan segera terjadi. Kalau tidak, itu adalah ciuman yang berbohong. Semua sangat kasar dan tidak masuk akal, namun itu adalah mitos pokok dari ratusan komik yang disebut 'Sweethearts,' 'Rahasia Romantis' dan sebagainya. Keadaan yang disebabkan oleh ciuman sebenarnya disebabkan oleh diri sendiri, tentu saja, karena beberapa bibir sangat berbakat dengan kemungkinan listrik dan psikedelik."
--- Germaine Greer
"Saya berumur dua belas atau lebih, ketika Anda pertama kali mencium seorang pria dan Anda melihat bagaimana pria itu bereaksi, bagaimana mereka menjadi benar-benar bersemangat, atau apa pun. Dan saya tanggap, jadi saya berpikir, "Ah, ya ampun, apakah itu yang bisa saya lakukan?""
--- Juliette Lewis
"Anda tidak akan pernah tahu apakah seseorang memaafkan Anda ketika Anda salah. Karena itu sangat penting bagi Anda. Ini adalah pertanyaan yang sangat Anda perhatikan. Anda juga tidak dapat mengetahui apakah seseorang mencintai Anda. Itu sesuatu yang harus kau percayai atau harapkan. Tetapi hal-hal ini lebih penting bagi Anda daripada fakta bahwa jumlah sudut dalam segitiga adalah 180 derajat. Anda tidak berpikir tentang hukum sebab akibat atau tentang cara pandang ketika Anda berada di tengah-tengah ciuman pertama Anda."
--- Jostein Gaarder