Kata Bijak Tema 'Keheningan Hati': Inspiratif dan Bermakna
"Kita perlu menemukan Tuhan, dan dia tidak dapat ditemukan dalam kebisingan dan kegelisahan. Tuhan adalah teman kesunyian. Lihatlah bagaimana alam - pohon, bunga, rumput tumbuh dalam keheningan; melihat bintang-bintang, bulan dan matahari, bagaimana mereka bergerak dalam keheningan ... Kita perlu keheningan untuk dapat menyentuh jiwa."
--- Mother Teresa
"Awal doa adalah keheningan. Jika kita benar-benar ingin berdoa, pertama-tama kita harus belajar mendengarkan, karena dalam keheningan hati Tuhan berbicara. Dan untuk dapat melihat keheningan itu, untuk dapat mendengar Tuhan kita membutuhkan hati yang bersih; karena hati yang bersih dapat melihat Tuhan, dapat mendengar Tuhan, dapat mendengarkan Tuhan; dan kemudian hanya dari kepenuhan hati kita kita dapat berbicara kepada Tuhan. Tetapi kita tidak dapat berbicara kecuali kita telah mendengarkan, kecuali kita telah membuat hubungan dengan Tuhan dalam keheningan hati kita."
--- Mother Teresa
"Dalam keheningan hati Tuhan berbicara. Jika Anda menghadapi Tuhan dalam doa dan keheningan, Tuhan akan berbicara kepada Anda. Maka Anda akan tahu bahwa Anda bukan siapa-siapa. Hanya ketika Anda menyadari ketiadaan Anda, kekosongan Anda, Tuhan dapat mengisi Anda dengan diri-Nya. Jiwa-jiwa doa adalah jiwa-jiwa yang sangat hening."
--- Mother Teresa
"Ada rasa lapar yang mengerikan akan cinta. Kita semua mengalami hal itu dalam hidup kita - rasa sakit, kesepian. Kita harus memiliki keberanian untuk mengenalinya. Orang miskin yang mungkin Anda miliki di keluarga Anda sendiri. Temukan mereka. Mencintai mereka. --- Sebelum Anda berbicara, penting bagi Anda untuk mendengarkan, karena Tuhan berbicara dalam keheningan hati. Berbicaralah dengan lembut kepada mereka. Biarlah ada kebaikan di wajah Anda, di mata Anda, di senyum Anda, dalam kehangatan salam Anda. Selalu tersenyum ceria. Jangan hanya memberi perhatian, tapi juga berikan hatimu."
--- Mother Teresa
"Beri aku langit biru jernih di atas kepalaku, dan rumput hijau di bawah kakiku, jalan berliku di depanku, dan tiga jam perjalanan untuk makan malam - dan kemudian untuk berpikir! ... Aku mulai merasakan, berpikir, dan menjadi diriku sendiri lagi. Alih-alih keheningan yang canggung, dipatahkan oleh usaha-usaha kecerdasan atau kebodohan, milik saya adalah keheningan hati yang tidak terganggu yang merupakan kefasihan sempurna."
--- William Hazlitt