Kata Bijak Tema 'Menebus Cinta': Inspiratif dan Bermakna
"Mari kita berdoa untuk diri kita sendiri, agar kita tidak kehilangan kata "perhatian" dari kosa kata Kristen kita. Mari kita berdoa untuk bangsa kita. Mari kita berdoa bagi mereka yang belum pernah mengenal Yesus Kristus dan menebus cinta, untuk kekuatan moral di mana-mana, untuk para pemimpin nasional kita. Biarkan doa menjadi hasrat kita. Biarkan doa menjadi latihan kita."
--- Robert E. Lee
"Seluruh kisah tentang rencana peninggian Kristus yang ditinggikan oleh Bapa untuk menebus cinta, dari keabadian, harus diceritakan, atau reorientasi kehidupan secara radikal yang panggilan Injil tidak akan dipahami, dan perubahan total yang diperlukan dari keterpusatan pada manusia kepada Allah -centeredness, dan lebih khusus lagi dari egois ke egois, tidak akan terjadi."
--- J. I. Packer
"Tuhan kita adalah Tuhan cinta. Dia menunggu dengan tangan terbuka, dan penyingkapan rencana keselamatan-Nya yang penuh belas kasihan bukan hanya karena itu adalah tanda kuasa ilahi tetapi juga tanda dari kasih Allah yang tak kenal lelah, yang menebus. Ini adalah hal yang layak untuk direnungkan karena, di antara alasan-alasan lain, itu akan membantu kita untuk memahami dengan lebih baik mengapa Allah, melalui para nabi, mencela dosa dan korupsi dalam istilah-istilah yang panas seperti itu. Dia mengasihi kita semua, putra dan putri roh-Nya, tetapi membenci sifat buruk kita. Kecamannya terhadap kejahatan-kejahatan itu mungkin, jika kita tidak hati-hati, tampaknya mengaburkan cinta yang besar dan sempurna yang Dia miliki bagi kita."
--- Neal A. Maxwell
"Saya berjanji untuk mencintai dan menghargai Anda, untuk menghormati dan menopang Anda, dalam penyakit dan kesehatan, dalam kemiskinan dan kekayaan, dalam hal buruk yang dapat menggelapkan hari-hari kami, dalam kebaikan yang dapat menerangi jalan kami. Tirza, kekasihku, aku berjanji akan jujur padamu dalam segala hal sampai aku mati. Dan bahkan lebih dari itu, insya Allah"
--- Francine Rivers
"Tetapi pengetahuan dan cinta Penebus Ilahi kita, yang darinya kita adalah objek sejak saat pertama Inkarnasi-Nya, melampaui semua yang dapat dipahami oleh akal manusia. Karena hampir tidak ada Dia dikandung dalam rahim Bunda Allah, ketika Dia mulai menikmati Visi Beatifik, dan dalam visi itu semua anggota Tubuh Mistik-Nya secara terus-menerus dan tanpa henti hadir kepada-Nya, dan Dia memeluk mereka dengan kasih-Nya yang menebus."
--- Pope Pius XII