Kata Bijak Tema 'Sangat Sedih': Inspiratif dan Bermakna
"Saya sepenuhnya mengerti bahwa para seniman ingin dapat membayar tagihan mereka. Sebagai penggemar seni, dan seni sebagai cara untuk mengubah dialog dan mengatasi masalah budaya, ada bagian dari diri saya yang benar-benar sedih dengan itu dan tidak bisa benar-benar berhubungan dengan itu."
--- Bruce Pavitt
"Suatu ketika saya sedang memeriksa ke hotel dan pasangan melihat cincin saya dengan Blues di atasnya. Mereka berkata, 'Kamu memainkan musik blues. Musik itu sangat sedih. " Saya memberi mereka tiket untuk pertunjukan, dan mereka datang setelahnya dan berkata, "Anda tidak memainkan satu lagu sedih.""
--- Buddy Guy
"Saya pikir banyak orang memilih dalam ketakutan. Orang-orang seperti Donald Trump pandai melemparkan bayangan ketakutan terhadap orang-orang ini, membuat mereka percaya jika mereka tidak memilihnya maka para teroris akan mendapatkan mereka atau apa pun. Semua caranya adalah menakut-nakuti orang untuk memilihnya. Sedih sekali."
--- Jim James
"Digory tidak pernah berbicara dalam perjalanan kembali, dan yang lain malu berbicara dengannya. Dia sangat sedih dan dia bahkan tidak yakin sepanjang waktu bahwa dia telah melakukan hal yang benar; tetapi setiap kali dia ingat air mata yang bersinar di mata Aslan, dia menjadi yakin."
--- C. S. Lewis
"Penyakit baru seperti SARS dan flu burung menyebabkan kecemasan di masyarakat. Orang-orang khawatir, beberapa bahkan mempengaruhi kesehatan mereka. Anda merasa sangat sedih, namun Anda harus melanjutkan dan mempertahankan ketenangan di saat-saat yang sulit dan sulit. Anda harus berjuang keras."
--- Margaret Chan
"Sangat sering, jika Anda berpikir tentang apa yang erotis dan menghancurkannya, saat kita merasakan kegembiraan erotisme, kita merasa takut. Kami ingin mencoba untuk mendominasi rasa takut kami dan menyingkirkan rasa takut kami, jadi kami menuju ke sana dan berhubungan seks dengannya, pada dasarnya. Menyedihkan sekali."
--- Thandie Newton
"Day hanya tersenyum pada saya, sebuah ekspresi yang sangat sedih hingga menembus mati rasa saya, dan saya mulai menangis. Mata biru cerah itu. Di hadapanku ada bocah yang telah membalut lukaku di jalan-jalan Lake, yang telah menjaga keluarganya dengan setiap tulang di tubuhnya, yang telah tinggal di sisiku terlepas dari segalanya, bocah lelaki cahaya dan tawa dan kehidupan, kesedihan dan amarah serta hasrat, bocah lelaki yang nasibnya terkait dengan hidupku, selamanya dan selalu. "Aku mencintaimu," bisiknya. "Bisakah kamu tinggal sebentar?"
--- Marie Lu