Kata Bijak Tema 'Trekking': Inspiratif dan Bermakna - Halaman 2
"Kita semua adalah saudara kita, pembunuh dan korban, predator dan mangsa, aku dan anjing hutan yang licik, burung layang-layang yang terbang tinggi, ular gopher yang anggun, dan ekor burung yang gemetar, cacing busuk yang memakan isi perut kita; mereka semua, kita semua. Keanekaragaman umur panjang, umur bumi!"
--- Edward Abbey
"Penyair bunuh diri kita (Plath, Berryman, Lowell, Jarrell, et al.) Menghabiskan terlalu banyak kehidupan mereka di dalam kamar dan ruang kelas ketika mereka seharusnya berjalan dengan susah payah mendaki gunung, berjalan melalui rawa-rawa, mendayung sungai. Kehidupan di dalam rumah adalah hal terbaik berikutnya untuk penguburan prematur."
--- Edward Abbey
"Ritme berjalan menghasilkan semacam irama pemikiran, dan perikop melalui lanskap menggemakan atau merangsang perikop melalui serangkaian pemikiran. Yang menciptakan sebuah konsonan aneh antara perikop internal dan eksternal, yang menunjukkan bahwa pikiran juga merupakan lansekap dan bahwa berjalan adalah salah satu cara untuk melewatinya. Pikiran baru sering tampak seperti fitur lanskap yang ada di sana, seolah-olah berpikir lebih baik daripada membuat."
--- Rebecca Solnit
"Mungkin berjalan paling baik dibayangkan sebagai 'spesies indikator,' untuk menggunakan istilah ekologis. Spesies indikator menandakan kesehatan suatu ekosistem, dan bahaya atau penurunannya dapat menjadi tanda peringatan awal dari masalah sistemik. Berjalan adalah spesies indikator untuk berbagai jenis kebebasan dan kesenangan: waktu luang, ruang bebas dan memikat, dan tubuh tanpa hambatan."
--- Rebecca Solnit
"Bagi [Jane Austen dan para pembaca Pride and Prejudice], seperti juga Tn. Darcy, [Elizabeth Bennett's] jalan-jalan mengekspresikan kemerdekaan yang secara harfiah membawa pahlawan keluar dari lingkungan sosial rumah dan penduduk mereka, ke dalam kesunyian yang lebih besar, kesepian dunia tempat ia bebas berpikir: berjalan mengartikulasikan kebebasan fisik dan mental."
--- Rebecca Solnit
"Perjuangan untuk ruang bebas - untuk hutan belantara dan untuk ruang publik - harus disertai dengan perjuangan untuk waktu luang untuk menghabiskan berkeliaran di ruang itu. Kalau tidak, imajinasi individu akan dibuldoser untuk gerai-gerai selera konsumen, titrasi kejahatan sejati, dan krisis selebriti."
--- Rebecca Solnit
"Perumpamaan Zen yang terkenal tentang tuan yang, sebelum studinya, gunung hanya gunung, tetapi selama studinya gunung tidak lagi gunung, dan sesudahnya gunung lagi gunung bisa diartikan sebagai lekukan tentang [paradoks abadi bahwa ketika seseorang ada yang terdekat dengan tujuan juga merupakan yang terjauh)."
--- Rebecca Solnit