Kata-Kata Bijak Kedar Joshi: Inspirasi Hidup dan Motivasi
Lebih banyak kata bijak dari "Kedar Joshi" tentang: :
Agnostis ,
Ateis ,
Seandainya ,
Profesionalisme ,
Berpikir ,
Paradoks ,
Akal sehat ,
Ruang dan waktu ,
Cinta ,
Setan ,
Petak umpet ,
Rempah-rempah ,
Realitas ,
Kaum bangsawan ,
Kehidupan ,
Pengukuran ,
Malaikat penjaga ,
Dunia ,
Pikiran ,
Tapi ,
Manusia ,
Sains dan Agama ,
Tukang kebun ,
Jiwa ,
Ketidakpedulian ,
"Keberadaan Tuhan tidak secara logis diperlukan, namun, atas dasar beberapa tatanan empiris aneh yang mendalam di alam semesta, tampaknya Dia ada sebagai Makhluk yang tidak tercipta, menyiratkan sebuah paradoks, karena tidak ada entitas yang secara logis tidak perlu tidak dapat diciptakan. Paradoks ini adalah pertanyaan terakhir yang diajukan oleh Tuhan, yang tidak lain adalah penanya utama."
--- Kedar Joshi
"Salah satu kesalahan intelektual besar yang dibuat Einstein adalah bahwa ia berpikir bahwa ruang dan waktu secara fisik atau ontologis terjerat. Dalam program komputasi universal non-spasial saat ini, ruang dan waktu kebetulan terjerat sejauh bahwa, dalam keadaan unik tertentu, perubahan dalam pengukuran spasial menunjukkan perubahan yang temporal. Namun, perubahan dalam program itu sendiri dapat menyebabkan ruang dan waktu untuk menguraikan."
--- Kedar Joshi
"Keberadaanku sedemikian rupa sehingga "Aku" tidak benar-benar ada. Di akhir pengertian saya sangat mengerti bahwa saya tidak tahu apa-apa. Saya menderita karena dikelilingi oleh penderitaan hebat, namun saya sangat curiga jika pertama-tama memang ada kesadaran kecuali saya. Saya berusaha keras untuk menemukan seniman yang mungkin menjadi ayah dari seni universal yang hebat ini tetapi merasa diri saya terlalu lemah untuk menyelesaikan misi yang tampaknya tidak mungkin tercapai ini. Namun saya sangat menghormati kehidupan, dan rasa hormat yang tulus inilah yang membuat saya hidup."
--- Kedar Joshi
"Semakin saya menemukan kehidupan sebagai desain yang hebat, semakin saya curiga bahwa kehidupan itu tunggal; semakin saya curiga itu unik, semakin saya merasa spesifik dan pribadi; semakin saya merasakannya sebagai masalah pribadi, semakin saya menganggapnya sebagai pertanyaan belaka; Dan semakin saya menganggapnya sebagai pertanyaan, semakin sedikit saya mengerti si penanya."
--- Kedar Joshi