Lucretius: "Kemanusiaan yang malang, membebani para dewa dengan tanggu...
"Kemanusiaan yang malang, membebani para dewa dengan tanggung jawab seperti itu dan melempar dalam sifat pendendam. Betapa kesedihan yang mereka tetapkan bagi diri mereka sendiri, luka yang menyakitkan bagi kita, betapa air mata bagi kemakmuran kita! Ini bukan kesalehan, pertunjukan yang sering diulang tentang menundukkan kepala berkerudung di depan patung berhala; ini ramai untuk setiap altar; kow-towing dan sujud di tanah dengan telapak tangan terhampar di depan kuil para dewa; sumpah deluging sumpah ini. Kesalehan sejati terletak pada kekuatan untuk merenungkan alam semesta dengan pikiran yang tenang."
--- LucretiusVersi Bahasa Inggris
Poor humanity, to saddle the gods with such a responsibility and throw in a vindictive temper. What griefs they hatch for themselves, what festering sores for us, what tears for our prosperity! This is not piety, this oft-repeated show of bowing a veiled head before a graven image; this bustling to every altar; this kow-towing and prostration on the ground with palms outspread before the shrines of the gods; this deluging of vow on vow. True piety lies rather in the power to contemplate the universe with a quiet mind.
Anda mungkin juga menyukai:
Barbara Smith
4 Kutipan dan Pepatah
Eugene Walter
4 Kutipan dan Pepatah
Fay Vincent
3 Kutipan dan Pepatah
Lawrie Sanchez
2 Kutipan dan Pepatah
Marq de Villiers
6 Kutipan dan Pepatah
Michael Steger
15 Kutipan dan Pepatah
Penelope Lively
57 Kutipan dan Pepatah
Terri Hemmert
4 Kutipan dan Pepatah
Victoria Ocampo
1 Kutipan dan Pepatah
Louis-Joseph Papineau
1 Kutipan dan Pepatah
Joe Hart
12 Kutipan dan Pepatah
Tobi Vail
3 Kutipan dan Pepatah