Kata Bijak Tema 'Duka': Inspiratif dan Bermakna - Halaman 3
"Jika seorang teman saya mengadakan pesta, dan tidak mengundang saya untuk itu, saya tidak keberatan sedikit pun. tetapi jika seorang teman saya memiliki kesedihan dan menolak untuk mengizinkan saya untuk membagikannya, saya harus merasakannya dengan paling pahit. Jika dia menutup pintu rumah duka terhadapku, aku akan bergerak lagi dan lagi dan memohon untuk diterima agar aku bisa berbagi dalam apa yang berhak untuk bagikan. Jika dia menganggapku tidak layak, tidak pantas menangis bersamanya, aku harus merasakannya sebagai penghinaan yang paling pedih."
--- Oscar Wilde
"Sekarang, kami telah menuliskan memori baru bersama yang lainnya. Itu adalah kenangan akan tragedi dan goncangan, kehilangan dan duka. Tapi tidak hanya kehilangan dan duka. Itu juga merupakan kenangan akan keberanian dan pengorbanan diri, dan cinta yang memberikan hidupnya bagi seorang teman — bahkan seorang teman yang namanya tidak pernah dikenalnya."
--- George W. Bush
"Katakanlah, kamu tertindas oleh beberapa kesengsaraan yang luar biasa, Beberapa keberanian yang mengacaukan istirahatmu; Yang menekan sofa berbulu halus, sementara budak maju dengan mata malu-malu, untuk membaca pandangan jauh; Yang dengan doa sedih menggoda dokter yang letih, Untuk menyebut penyakit baru yang tak bernama; Yang dengan kesabaran mengejek kesabaran abadi, Yang benar-benar sakit dan hanya itu yang bisa disembuhkan; Bagaimana kamu menanggung rasa sakit yang nyata untuk berbohong, dihina, diabaikan, dibiarkan sendiri untuk mati? Bagaimana kamu tega menarik nafas terakhirmu, Di mana semua yang buruk itu membuka jalan menuju kematian?"
--- George Crabbe
"Ada beberapa orang yang berpikir bahwa mereka harus selalu berkabung, bahwa mereka harus menempatkan kendala terus-menerus pada diri mereka sendiri, dan merasakan jijik untuk hiburan yang mereka wajib tunduk. Bagi saya sendiri, saya mengakui bahwa saya tidak tahu bagaimana menyesuaikan diri dengan gagasan-gagasan kaku ini. Saya lebih suka sesuatu yang lebih sederhana, yang saya pikir juga akan lebih menyenangkan bagi Tuhan."
--- Francois Fenelon