Kata-Kata Bijak Mary C. Ames: Inspirasi Hidup dan Motivasi
Lebih banyak kata bijak dari "Mary C. Ames" tentang: :
Musim gugur ,
Seandainya ,
Orang-orang ,
Mahkota ,
Dunia ,
Manusia ,
Tapi ,
Lompatan ,
Jiwa ,
Seks ,
Jurnalisme Koran ,
Cara ,
Kekuatan Spiritual ,
Jantung ,
Perasaan ,
Memberi ,
Lakukan itu ,
Manusia ,
Cahaya ,
Tampak ,
Berarti ,
Kebutuhan ,
Keibuan ,
Pertama ,
Kecantikan ,
"Saya meletakkan tugas saya satu per satu; Saya duduk dalam keheningan rahmat senja. Keluar dari bayang-bayang, dalam dan tak bergerak, Mencuri, seperti bintang, wajah Baby-ku. .... Saya akan mengambil pekerjaan saya sekali lagi, Seolah-olah saya tidak pernah meletakkannya. Siapa yang akan bermimpi bahwa aku pernah memakai, Dalam kemenangan, mahkota suci keibuan? ... Namun demikian, jalannya panjang, Dan air mata melompat dalam cahaya matahari. Aku akan memberikan duniaku untuk sebuah lagu cradle, Dan ciuman dari Baby? Hanya satu."
--- Mary C. Ames
"Pria selalu membutuhkan wanita untuk temannya. Dia membutuhkan penglihatannya yang lebih jelas, wawasannya yang lebih halus, pikirannya yang lebih lembut, jiwanya yang bersayap, hatinya yang murni dan lembut. Wanita selalu membutuhkan pria untuk menjadi temannya. Dia membutuhkan semangat dari tujuannya, semangat kemauannya, penilaiannya yang lebih tenang, kekuatan tindakannya yang lebih berani, rasa hormat dan pengabdiannya."
--- Mary C. Ames
"Apa yang lebih merendahkan wanita saat ini selain yang sering ia upayakan sebagai pernikahan? Mengapa sakramen cinta yang kudus, kesucian negara keluarga, begitu sering dilacurkan dan dihancurkan, tetapi karena pernikahan dimasukkan sebagai kebutuhan atau kenyamanan? Dan apa yang bisa menempatkan pernikahan pada satu-satunya dasar cinta yang sejati, rasa saling menguntungkan, rasa saling menghargai, sehingga wanita menjadikan dirinya independen darinya sebagai alat penghidupan semata?"
--- Mary C. Ames
"Hari ini lelaki paling tampan akan malu melihat ke mata wanita di sisinya dan mengatakan padanya bahwa dia adalah tuan karena dia bisa menjatuhkannya dengan mudah, dan mematahkan tulangnya dengan fasilitas yang jauh lebih besar daripada miliknya. Namun, karena sifat manusia yang kasar, dari yang paling tercela dalam dirinya, telah muncul asumsi paling keras tentang superioritas, tirani terpanjang dan terendahnya."
--- Mary C. Ames