Kata Bijak Tema 'Kelupaan Diri': Inspiratif dan Bermakna
"Saat-saat sukacita yang benar-benar indah di dunia ini bukanlah saat-saat kepuasan diri, tetapi pelupaan diri. Berdiri di tepi Grand Canyon dan merenungkan kebesaran Anda sendiri adalah patologis. Pada saat-saat seperti itu kita dibuat untuk sukacita luar biasa yang datang dari luar diri kita."
--- John Piper

"Kekudusan berarti melakukan kehendak Tuhan dengan penuh sukacita. Kesetiaan membuat orang kudus. Kehidupan spiritual adalah penyatuan dengan Yesus: yang ilahi dan manusia saling menyerahkan diri. Satu-satunya hal yang Yesus minta dari kita adalah memberikan diri kita kepadanya, dalam kemiskinan total dan pelupaan diri total."
--- Mother Teresa

"Kebahagiaan terletak di luar diri Anda, dicapai melalui interaksi dengan orang lain. Kelupaan diri harus menjadi tujuan seseorang, bukan mementingkan diri sendiri. Laki-laki, hanya mampu melakukan yang terakhir, membuat kebajikan dari kesalahan yang tidak dapat diperbaiki dan mengatur penyerapan diri, tidak hanya sebagai yang baik tetapi sebagai Kebaikan Filosofis."
--- Valerie Solanas

"Tapi bagaimana setelah semua, di balik penampilan, apakah ini misteri yang tampak? Kita dapat melihat bahwa Kesadaranlah yang telah kehilangan dirinya kembali lagi ke dirinya sendiri, muncul dari kelupaan diri raksasa, perlahan-lahan, menyakitkan, sebagai Kehidupan yang akan hidup, setengah hidup, hidup samar, hidup sepenuhnya dan akhirnya berjuang untuk menjadi lebih dari sekadar makhluk hidup, untuk kembali sadar diri secara ilahi, bebas, tanpa batas, abadi."
--- Sri Aurobindo

"Kadang-kadang, memang benar, perasaan isolasi membungkus saya seperti kabut dingin ketika saya duduk sendirian dan menunggu di gerbang kehidupan yang tertutup. Di luar ada cahaya, dan musik, dan persahabatan yang manis; tapi saya mungkin tidak masuk. Nasib, diam, tanpa belas kasihan, menghalangi jalan ... Keheningan duduk di jiwaku. Kemudian datang harapan dengan senyum dan berbisik, 'ada sukacita adalah kelupaan diri.' Jadi saya mencoba membuat cahaya di mata orang lain sebagai matahari saya, musik pada orang lain; telinga simfoni saya, senyum di bibir orang lain kebahagiaan saya."
--- Helen Keller
