Kata-Kata Bijak Li-Young Lee: Inspirasi Hidup dan Motivasi
Lebih banyak kata bijak dari "Li-Young Lee" tentang: :
Seandainya ,
Berpikir ,
Orang-orang ,
Berkuda ,
Doa ,
Oksigen ,
Infinity ,
Pidato ,
Kebisingan ,
Menulis puisi ,
Pikiran ,
Pintu ,
Rambut ,
Manusia ,
Mitos ,
Cara ,
Tahu ,
Ingin ,
Cahaya ,
Tampak ,
Penderitaan ,
Berarti ,
Penulisan ,
Terasa ,
Momen ,
"Memar, biru di otot, kau menabrakku. Saat tulang memeluk rasa sakit di rumah, jadi aku jengkel untuk mencintaimu, tubuhmu bentuk pengembalian, rambutmu seikat cahaya, panas yang harus kumiliki, pembukaanmu, aku akan makan, setiap saat sirip bersirip lembut itu buah, air mancur terbalik di mana saya tidak melihat saya."
--- Li-Young Lee
"Saya telah memikirkan sesuatu untuk waktu yang lama, dan saya terus memperhatikan bahwa sebagian besar ucapan manusia - jika tidak semua ucapan manusia - dibuat dengan napas yang keluar. Ini adalah hal yang aneh tentang ada dan tidak adanya. Ketika kita bernafas, tubuh kita dipenuhi dengan nutrisi dan makanan. Darah kita dipenuhi dengan oksigen, kulit kita memerah; tulang kita semakin keras-mereka dipadatkan. Otot-otot kita menjadi kencang dan kita merasa sangat hadir ketika kita menarik napas. Masalahnya adalah, ketika kita bernapas, kita tidak dapat berbicara. Jadi kehadiran dan keheningan ada hubungannya dengan satu sama lain."
--- Li-Young Lee
"Memori merevisi saya. Bahkan sekarang, sebuah surat datang dari tempat yang tidak saya kenal, dari seseorang dengan nama saya dan cap pos bertahun-tahun yang lalu, sementara saya menunggu perintah dari terang atau gelap; Saya menunggu bentuk tubuh dibatasi, atau bubar. Apakah surga akan jatuh tempo atau nyaris terlewatkan hingga seribu tahun lagi? Aku menunggu dalam jam biru dan suara memalu yang jauh, dan di sebuah halaman sebuah puisi dimulai, sesuatu akan segera bubar, sesuatu akan segera muncul."
--- Li-Young Lee
"Untuk menarik serpihan logam dari telapak tanganku, ayahku membacakan sebuah cerita dengan suara rendah. Saya memperhatikan wajahnya yang cantik dan bukan bilahnya. Sebelum ceritanya berakhir, dia sudah melepaskan sepotong besi yang kupikir akan mati. Saya tidak dapat mengingat kisah itu, tetapi mendengar suaranya masih, air yang gelap, sebuah doa. Dan saya ingat tangannya, ada dua kelembutan yang dia taruh di wajah saya."
--- Li-Young Lee