Kata Bijak Tema 'Pelit': Inspiratif dan Bermakna
"Orang-orang ... menjadi begitu sibuk dengan cara-cara di mana suatu tujuan tercapai, dan akhirnya salah mengartikannya sebagai tujuan. Sama seperti uang, yang merupakan sarana untuk memuaskan keinginan, kemudian dianggap oleh orang kikir sebagai satu-satunya hal yang harus dikerjakan, meninggalkan keinginan tidak terpuaskan; sehingga perilaku yang menurut para pria lebih disukai karena paling kondusif bagi kebahagiaan, telah dianggap sebagai yang secara intrinsik lebih disukai: tidak hanya dijadikan tujuan akhir (yang seharusnya), tetapi untuk dijadikan tujuan akhir, dengan mengesampingkan tujuan akhir sejati."
--- Herbert Spencer
"Dia bisa memakai topi. Dia bisa memakai bermacam-macam topi dengan berbagai bentuk dan gaya. Topi boater, topi koboi, topi bowler. Daftar itu berlanjut. Topi pai babi, topi ember, trillbies, dan panama. Top hat, topi jerami, topi penjebak. Penuh lebar, sempit, penuh pelit. Dia bisa memakai baju zirah. Fezz itu keren. Bukankah seseorang pernah berkata bahwa bulu-bulu itu keren? Dia cantik seperti yang dimiliki eter. Dan mereka. Mereka keren."
--- Derek Landy
"Kau tahu aku mencintaimu. "Dan terlepas dari dirinya sendiri, Coraline mengangguk. Memang benar. Ibu yang lain mencintainya. Tapi dia mencintai Coraline karena orang yang kikir mencintai uang, atau seekor naga mencintai emasnya. Di mata tombol ibu yang lain, Coraline tahu bahwa dia adalah milik, tidak lebih. Hewan peliharaan yang ditoleransi, yang perilakunya tidak lagi lucu."
--- Neil Gaiman
"Bibliofil nyata tidak meletakkan buku-buku mereka di rak untuk dilihat atau ditangani orang. Mereka tidak memiliki keinginan untuk memamerkan kesayangan mereka, atau memukau orang-orang dengan harta mereka. Mereka menyimpan buku-buku berharga mereka disembunyikan di tempat rahasia yang mereka gunakan secara sembunyi-sembunyi, seperti seorang khalifah yang mengunjungi haremnya, atau seorang penatua gereja yang menyelinap ke sebuah bar. Menjadi seorang kolektor buku adalah menggabungkan karakteristik terburuk dari seorang pecandu narkoba dengan orang-orang kikir."
--- Robertson Davies
"Dia menatap ke arah rawa yang tumbuh lebih tebal, lebih dalam, lebih hijau dengan musim panas yang semakin dekat. Nyamuk merengek di sana, berkembang biak di air yang gelap. Buaya meluncur melalui itu, mati diam. Itu adalah tempat di mana ular bisa meluncur dan rawa bisa menyedot sepatu langsung dari kakimu. Dan itu adalah sebuah tempat, pikirnya, yang menjadi cerah dan indah dengan kelap-kelip kunang-kunang, tempat bunga liar tumbuh subur di tempat teduh dan cahaya pelit. Di mana elang bisa melambung seperti raja. Tidak ada kecantikan tanpa risiko. Tidak ada kehidupan tanpanya."
--- Nora Roberts